Berikut adalah certwit, alias cerita twit saya mengenai 'The Power of Silaturahim' dalam meningkatkan dan mempercepat sukses dalam berkarier. Twit kekuatan silaturahmi ini saya share melalui akun twitter pribadi saya @iwel_mc pada pertengahan September 2014.
Selepas SMP saya merantau ke Jakarta untuk mewujudkan impian menjadi seorang pelawak. Modal tekad karena waktu itu saya sama sekali tidak punya koneksi di dunia lawak.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah membangun silaturahim dengan para senior yang telah sukses di dunia lawak. Dulu belum ada sosial media, email bahkan sms. Untuk bisa membangun silaturahim maka saya mengunjungi rumah para senior, padahal tidak kenal.
Dari koran, saya ketahui ada 3 tempat berkumpul pelawak jaman itu ( tahun 1989 ). Rumah S Bagio, rumah Eddy Sud dan radio SK. Saya nekat mendatangi rumah S Bagio di kawasan Setia Budi, Kuningan. Pada kunjungan pertama dan kedua saya gagal bertemu karena beliau tidak ada di rumah.
Kunjungan ke 3 saya berhasil bertemu S Bagio yang kaget melihat remaja Padang kelas 1 SMA ke Jakarta ingin jadi pelawak. Melihat tekad saya yang bulat, S Bagio mengijinkan saya sering bertemu beliau dan menimba ilmu lawak dan panggung pada beliau. Saya pun akrab dengan pelawak-pelawak top yang sering kumpul di rumah S Bagio seperti Yanto Stock On You, Prapto Mpek Mpek, Eko DJ, dan lain-lain.
Saat itu berkarier di dunia lawak harus punya grup. S Bagio menyarankan saya main ke Radio SK karena di sana banyak pelawak-pelawak muda. Di Radio SK saya bertemu Eko Seboel ( sekarang Patrio ). Kami pernah sama-sama jadi peserta lomba lawak RRI / TVRI tingkat nasional. Selain bertemu pelawak yang sedang merintis, di radio SK saya juga berkenalan dengan anggota grup lawak senior seperti Bagito dan Gideon ( kemudian pecah menjadi 4 Sekawan ).
Pertemuan dengan para senior dan ilmu yang mereka tularkan ini yang membuat saya kuat bertahan hingga sekarang di dunia komedi. Para senior seperti S Bagio, Ateng hingga Us Us yang menularkan ilmu lawaknya kepada saya, hingga akhir hayatnya tetap dikenang sebagai pelawak.
Mereka merintis dari bawah, besar di panggung, tahan banting dalam persingan serta memiliki tujuan yang kuat. Bukan sekadar iseng atau ikut trend. Ketika saya tertarik dengan Jerry Seinfeld tahun 1997 dan serius menekuni dunia stand up comedy tahun 1998, pola ini kembali saya gunakan.
Saat itu belum ada senior atau komedian lain yang nge-branding diri mereka sebagai stand up comedian. Hal ini membuat saya kesulitan mencari teman diskusi. Beberapa senior agak pesimis Stand Up Comedy bisa dikembangkan karena penikmat komedi sudah terlanjur menyukai komedi berkelompok.
Saya sering diskusi dengan Ateng di kediamannya di Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan. Beliau termasuk senior yang mendorong saya menekuni Stand Up Comedy. Selain itu, saya sering diskusi dengan rekan saya Diaz yang menyukai Stand Up Comedy ketika kuliah di Amerika. Diaz pula yang kasih saya VCD stand up comedy.
Tahun 2004 saya bertemu dengan beberapa orang yang tertarik Stand Up Comedy seperti Danny Septriadi (dannydarussalam.com) dan Dana Pandawa. Saya email 2 orang coach Stand Up Comedy terkenal di Amerika, Judy Carter dan Greg Dean. Pada mereka saya mengutarakan keinginan untuk belajar. Alhamdulillah email saya dibalas positif. Meskipun tak bertatap muka, saya senang bisa belajar langsung melalui email dengan mereka. Saya mempraktikkan yang saya pelajari dari para guru, wajar muncul nada sinis bilang saya comic yang 'text book' dan terlalu akademis.
Kemudian saya mendengar kalau di Comedy Cafe Ramon Papana di Kemang ada stand up comedy. Saya pun bersilaturahim kesana. Saya sudah kenal Ramon Papana sejak dia masih jadi DJ top di pertengahan tahun 90-an. Kemudian saya dengar kalau Ramon menekuni bisnis komedi.
Pertemuan dengan Ramon ini memunculkan ide untuk merekam stand up comedy di Comedy Cafe Kemang dan meng-upload ke youtube. Harus diakui Comedy Cafe Ramon Papana memiliki jasa dalam menggerakkan stand up comedy. Pandji dan Raditya Dika pun pernah tampil di sana.
Ketika saya tertarik menekuni dunia motivasi maka saya pun kembali melakukan silaturahim pada para senior. Saya bersilaturahim dengan senior yang sudah duluan menekuni dunia motivasi seperti Gede Prama, Tung Desem Waringin, Ippho Santosa, Jamil Azzaini dan lainnya.
Belajar langsung pada senior membuat kita lebih mengetahui secara dalam bidang yang kita tekuni terutama dari sisi bisnisnya. Saya menekuni dunia motivasi terinspirasi dari bukunya Judy Carter "The Message of You". Di Amerika banyak comic yang juga adalah seorang public speaker.
Selain itu secara bisnis, gaya komedi saya ini belum ramah rating dan share tv. Saya harus terus berkarya apapun medianya.
Saya tetap memberikan motivasi dengan gaya stand up comedy yang kemudian menjadi pembeda abadi saya dengan para motivator atau trainer lain.
Meskipun saat ini saya belum punya program rutin di tv hiburan, namun saya tetap menjaga hubungan silaturahim dengan tv tersebut. Apalagi sekarang teknologi sudah canggih, kita bisa bersilaturahim kapan saja dan dimana saja. Networking bukan sekadar menghasilkan uang, networking bisa menjadi sumber ilmu. Impian yang dituju dengan ilmu hasilnya dahsyat.
Untuk mencapai sukses, rajin-rajinlah silaturahim dengan orang yang telah mencapai sukses terlebih dahulu di bidang yang kita tekuni. Demikian certwit saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Selamat beraktifitas, sehat, bahagia dan sukses selalu.
Iwel Sastra
Stand up motivator no 1 Indonesia
Pelopor Stand Up Comedy di Indonesia
3 Okt 2014
21 Sep 2014
Pantang Menyerah
![]() | ||||
Foto Derek Redmond diambil dari www.weddingphotography.com/ph |
Seperti apa manusia bermental juara itu? Di buku yang telah menginspirasi banyak orang ini saya menulis kisah Derek Redmond. Ia adalah pelari untuk nomor lari 400 meter kelahiran Inggris. Di Olimpiade Barcelona tahun 1992, saat sedang bertanding di lintasan lari yang baru dilaluinya sepanjang 150 meter, tiba-tiba mengalami cedera di kaki kanan. Ia pun terjatuh.
Namun Redmond segera bangkit, dalam keadaan pincang dan menahan sakit ia meneruskan berlari. Kemudian ayahnya menerobos ke dalam lintasan dan membantu menopang tubuh anaknya untuk bisa mencapai garis finish. Redmond menolak menyerah dan mengatakan, "Aku harus berlari sampai garis akhir".
Dari kisah Redmond kita bisa menarik pelajaran, walau apa pun yang terjadi, menghadapi masalah seberat apa pun kita harus bersikap pantang menyerah. Manusia bermental juara adalah manusia yang pantang menyerah dan tetap berusaha sampai garis akhir, sampai titik darah penghabisan. Masalah adalah hal dihadapi semua orang. Hadapi dan atasi masalah karena menyerah bukanlah solusi. Perlakukan masalah sebagai tantangan bukan kesulitan.
Stand up motivasi
Iwel Sastra
27 Agu 2014
Cara Jadi Artis Terkenal
Bagaimana Cara Jadi Artis Terkenal
Menjadi artis terkenal adalah impian banyak orang. Namun dibalik popularitas, penampilan keren dan kehidupan glamor artis ada kerja keras yang harus dilakukan. Bagaimana dengan faktor keberuntungan? Seperti yang ditulis oleh Iwel Sastra dalam bukunya Motivaction Mimpi Atau Mati, berdasarkan pengalamannya dan melihat pengalaman banyak artis terkenal yang dekat dengannya, Iwel menyimpulkan bahwa faktor keberuntungan adalah hasil dari usaha keras kita yang konsisten. Jadi faktor keberuntungan sebenarnya tidak datang begitu saja dengan sendirinya.
Berikut adalah 5 cara jadi artis terkenal.
1. Ukur Diri
Dunia entertainment terdiri dari beragam profesi. Ada penyanyi, pemain sinetron, presenter atau pembawa acara, pemain film layar lebar, model foto, model catwalk, komedian. Tetapkan tujuan Anda, mau jadi artis apa? Setelah itu, ukur kemampuan diri. Jika batuk saja fales, apa mungkin Anda bisa jadi penyanyi terkenal?
Jujurlah pada diri sendiri ketika Anda mengukur diri. Tidak usah dipaksakan jadi penyanyi jika suara Anda memang jelek.
Jika Anda ingin jadi pemain sinetron atau pemain film dan Anda sudah biasa ikut berperan di teater sekolah atau klub drama artinya Anda sudah punya modal untuk jadi aktor. Yang perlu Anda lakukan sekarang adalah meningkatkan kemampuan Anda berakting. Banyak cara yang bisa dilakukan, sering-sering nonton sinetron atau film untuk memperhatikan akting pemainnya. Perhatikan dan pelajari cara mereka bicara saat sedang berperan menjadi seorang tokoh, gestur, ekspresi, dll. Ikut kursus akting dan berlatihlah.
2. Punya karakter
Apapun jenisnya, penyanyi, band, presenter, aktor atau komedian, Anda harus memiliki karakter. Munculkan karakter dari kepribadian Anda sendiri sehingga natural dan tidak dibuat-buat. Karakter itu harus melekat dengan diri Anda.
Tetapi karakter Anda harus berbeda dengan yang sudah ada. Caranya, cari suatu hal dari kepribadian Anda yang bisa ditonjolkan. Misalnya, Anda adalah orang yang cenderung pendiam maka Anda bisa memunculkan karakter anggun atau cool.
3. Ganteng dan Cantik itu Relatif
Industri hiburan Indonesia saat ini memiliki rentang kebutuhan ragam artis yang luas. Ganteng atau cantik itu sangat relatif. Untuk menjadi artis saat ini tidak harus ganteng atau cantik. TETAPI harus diingat, jika Anda ingin jadi artis, berpenampilanlah layaknya seorang artis.
Tidak harus menggunakan baju atau barang fashion mahal tetapi berpenampilan rapi, baik, tetap gaya dan sesuaikan dengan acara. Jika acara formal pakailah dress dipadu sepatu highheel ditambah aksesoris serta rambut yang tertata untuk perempuan dan kemeja ditambah blazer dengan sepatu untuk laki-laki. Bahkan untuk profesi komedian juga harus berpenampilan rapi karena komedian juga adalah artis.
Catatan penting : Jangan sampai bau badan! Jaga kebersihan diri, selalu sedia cologne atau parfum di berbagai kesempatan, selalu waspada dengan bau badan sendiri.
4. Siapkan Mental
Mental yang kuat adalah hal paling penting yang dibutuhkan untuk jadi artis terkenal. Di dunia entertainment persaingan ketat dan bergerak dengan cepat. Hari ini Anda terkenal, menjadi talent kesayangan stasiun tivi dan banyak job. Tiba-tiba esok hari ada pendatang baru yang dianggap lebih fresh menggantikan Anda.
- Ketika baru masuk dunia hiburan dan mulai mendapatkan job atau pekerjaan jangan cepat jadi sombong.
-Tetap low profile, bergaya dan berperilaku apa adanya sesuai kepribadian. Tidak perlu berusaha terlihat hebat karena hebat atau tidaknya Anda akan terlihat dari berhasil atau tidaknya Anda melakukan suatu pekerjaan.
- Pantang mengeluh, kalau Anda sudah berkomitmen menerima suatu pekerjaan maka apapun risikonya harus dijalani tanpa mengeluh.
- Pantang malu-malu tapi jangan kePDan. Tidak perlu langsung sok akrab dan merasa dekat dengan pihak yang memberikan pekerjaan pada kita. Bersikap wajar, lakukan pendekatan persuasi dengan cara yang sopan. Jangan langsung merasa sudah 1 level dengan calon pemberi job.
- Ketika sudah terkenal tidak perlu jadi sombong. Menjaga privasi penting tetapi tetap hormati penggemar, rekan media dan rekan bisnis lainnya.
5. Terus Belajar
Jangan pernah merasa sudah jago. Tiap proses casting butuh talent dengan kriteria spesifik tapi penampilan dan attitude keseluruhan juga dinilai. Bisa saja karakternya sudah cocok tapi terlihat si calon pemenang casting ini terlihat sombong atau perilakunya kurang baik maka pihak yg mengcasting bisa jadi mengurungkan niat merekrut talent tersebut.
Menjadi artis terkenal adalah impian banyak orang. Namun dibalik popularitas, penampilan keren dan kehidupan glamor artis ada kerja keras yang harus dilakukan. Bagaimana dengan faktor keberuntungan? Seperti yang ditulis oleh Iwel Sastra dalam bukunya Motivaction Mimpi Atau Mati, berdasarkan pengalamannya dan melihat pengalaman banyak artis terkenal yang dekat dengannya, Iwel menyimpulkan bahwa faktor keberuntungan adalah hasil dari usaha keras kita yang konsisten. Jadi faktor keberuntungan sebenarnya tidak datang begitu saja dengan sendirinya.
Berikut adalah 5 cara jadi artis terkenal.
1. Ukur Diri
Dunia entertainment terdiri dari beragam profesi. Ada penyanyi, pemain sinetron, presenter atau pembawa acara, pemain film layar lebar, model foto, model catwalk, komedian. Tetapkan tujuan Anda, mau jadi artis apa? Setelah itu, ukur kemampuan diri. Jika batuk saja fales, apa mungkin Anda bisa jadi penyanyi terkenal?
Jujurlah pada diri sendiri ketika Anda mengukur diri. Tidak usah dipaksakan jadi penyanyi jika suara Anda memang jelek.
Jika Anda ingin jadi pemain sinetron atau pemain film dan Anda sudah biasa ikut berperan di teater sekolah atau klub drama artinya Anda sudah punya modal untuk jadi aktor. Yang perlu Anda lakukan sekarang adalah meningkatkan kemampuan Anda berakting. Banyak cara yang bisa dilakukan, sering-sering nonton sinetron atau film untuk memperhatikan akting pemainnya. Perhatikan dan pelajari cara mereka bicara saat sedang berperan menjadi seorang tokoh, gestur, ekspresi, dll. Ikut kursus akting dan berlatihlah.
2. Punya karakter
Apapun jenisnya, penyanyi, band, presenter, aktor atau komedian, Anda harus memiliki karakter. Munculkan karakter dari kepribadian Anda sendiri sehingga natural dan tidak dibuat-buat. Karakter itu harus melekat dengan diri Anda.
Tetapi karakter Anda harus berbeda dengan yang sudah ada. Caranya, cari suatu hal dari kepribadian Anda yang bisa ditonjolkan. Misalnya, Anda adalah orang yang cenderung pendiam maka Anda bisa memunculkan karakter anggun atau cool.
3. Ganteng dan Cantik itu Relatif
Industri hiburan Indonesia saat ini memiliki rentang kebutuhan ragam artis yang luas. Ganteng atau cantik itu sangat relatif. Untuk menjadi artis saat ini tidak harus ganteng atau cantik. TETAPI harus diingat, jika Anda ingin jadi artis, berpenampilanlah layaknya seorang artis.
Tidak harus menggunakan baju atau barang fashion mahal tetapi berpenampilan rapi, baik, tetap gaya dan sesuaikan dengan acara. Jika acara formal pakailah dress dipadu sepatu highheel ditambah aksesoris serta rambut yang tertata untuk perempuan dan kemeja ditambah blazer dengan sepatu untuk laki-laki. Bahkan untuk profesi komedian juga harus berpenampilan rapi karena komedian juga adalah artis.
Catatan penting : Jangan sampai bau badan! Jaga kebersihan diri, selalu sedia cologne atau parfum di berbagai kesempatan, selalu waspada dengan bau badan sendiri.
4. Siapkan Mental
Mental yang kuat adalah hal paling penting yang dibutuhkan untuk jadi artis terkenal. Di dunia entertainment persaingan ketat dan bergerak dengan cepat. Hari ini Anda terkenal, menjadi talent kesayangan stasiun tivi dan banyak job. Tiba-tiba esok hari ada pendatang baru yang dianggap lebih fresh menggantikan Anda.
- Ketika baru masuk dunia hiburan dan mulai mendapatkan job atau pekerjaan jangan cepat jadi sombong.
-Tetap low profile, bergaya dan berperilaku apa adanya sesuai kepribadian. Tidak perlu berusaha terlihat hebat karena hebat atau tidaknya Anda akan terlihat dari berhasil atau tidaknya Anda melakukan suatu pekerjaan.
- Pantang mengeluh, kalau Anda sudah berkomitmen menerima suatu pekerjaan maka apapun risikonya harus dijalani tanpa mengeluh.
- Pantang malu-malu tapi jangan kePDan. Tidak perlu langsung sok akrab dan merasa dekat dengan pihak yang memberikan pekerjaan pada kita. Bersikap wajar, lakukan pendekatan persuasi dengan cara yang sopan. Jangan langsung merasa sudah 1 level dengan calon pemberi job.
- Ketika sudah terkenal tidak perlu jadi sombong. Menjaga privasi penting tetapi tetap hormati penggemar, rekan media dan rekan bisnis lainnya.
5. Terus Belajar
Jangan pernah merasa sudah jago. Tiap proses casting butuh talent dengan kriteria spesifik tapi penampilan dan attitude keseluruhan juga dinilai. Bisa saja karakternya sudah cocok tapi terlihat si calon pemenang casting ini terlihat sombong atau perilakunya kurang baik maka pihak yg mengcasting bisa jadi mengurungkan niat merekrut talent tersebut.
-Tim Managemen Iwel Sastra-
20 Agu 2014
Training Public Speaking
![]() |
Iwel Sastra melatih kemampuan public speaking peserta korporat |
Dari pengalaman memberikan pelatihan pada ribuan orang dari beragam perusahaan, Iwel Sastra mengatakan, tiap orang memiliki potensi untuk mengembangkan kemampuan yang satu ini.
Kemampuan public speaking jelas tidak boleh dianggap sepele. Perhatikan pemimpin dunia atau pengusaha sukses seperti Steve Jobs, mereka memiliki kemampuan public speaking yang sangat mumpuni. Perhatikan sekeliling Anda, rekan kerja atau pimpinan perusahaan Anda. Mereka yang memiliki kemampuan public speaking yang baik umumnya lebih menonjol dalam hal prestasinya.
1 Jun 2014
Cegah Konflik di Kantor Dengan Komunikasi
Kantor adalah lingkungan dengan tingkat stress tinggi. Oleh karena itu, keterampilan komunikasi yang baik menjadi hal yang vital. Keterampilan komunikasi yang baik dapat membantu Anda dan rekan kerja bisa bekerja lebih efektif, memiliki hubungan tim yang solid, mencegah salah paham dan konflik yang tidak perlu serta memenuhi deadline harian. Berikut adalah beberapa poin yang harus diingat dalam berkomunikasi di lingkungan kantor.
1. Mendengar
Menjadi pendengar yang baik adalah kemampuan utama dalam keterampilan komunikasi. Inti dari berkomunikasi adalah saling bertukar pesan. Tentunya Anda ingin pesan Anda didengar dan dipahami oleh lawan bicara. Begitu pula sebaliknya. Rekan Anda tentu juga ingin didengar dan dimengerti. Mendengar bisa membantu Anda memahami pemikiran rekan kerja. Saat rekan Anda bicara fokuslah untuk mendengarkan. Jika perlu catat poin-poin penting dari apa yang disampaikan oleh rekan kerja.
2. Empati
Bekerja adalah teamwork. Agar kerjasama efektif dan menghasilkan sangat penting untuk membuka diri pada pendapat dan pemikiran rekan Anda. Mendengar dengan rasa empati juga membuat Anda memahami dimana rekan Anda berpihak di suatu isu tertentu. Berkomunikasi adalah proses yang "give and take" jadi terbukalah menerima apapun yang disampaikan rekan Anda. Coba tempatkan diri di posisi rekan Anda untuk memahami pemikirannya. Jika hal ini dilakukan oleh tiap individu di kantor maka alur komunikasi menjadi lancar, pekerjaan pun selesai.
3. Sabar
Bersabarlah dalam menyampaikan pemikiran Anda. Jika Anda menyampaikannya dengan terburu-buru orang lain tidak dapat menangkap pesan yang ingin Anda sampaikan. Begitu pula jika Anda tidak sabar menunggu rekan saat ia bicara, Anda akan kehilangan fokus dan tidak menangkap pesan yang sebenarnya ingin disampaikan. Sampaikan pemikiran Anda secara berurutan. Sampaikan poin Anda satu per satu. Saat tiba giliran Anda untuk mendengar, bersabarlah.
4. Jelas dan "To the Point"
Ketika Anda bicara baik pada rekan kerja, klien maupun bos, bicaralah dengan jelas. "To the point" dan sampaikan apa adanya. Kalau Anda bicara berputar-putar atau tidak yakin dalam menyatakan pesan, lawan bicara akan merasa apa yang disampaikan tidak penting sehingga mereka malas mendengarkan Anda. Anda tidak perlu bicara panjang lebar, apalagi saat bicara pada atasan.
Sebelum meeting, siapkan dan tulis hal penting yang ingin Anda sampaikan. Catatan kecil ini juga berguna sebagai pengingat atau referensi saat bicara sehingga Anda tetap fokus pada inti permasalahan dan tidak kehilangan poin penting yang harus disampaikan.
Jelas dan "to the point" juga berlaku ketika Anda memberi perintah atau tugas pada bawahan dan rekan kerja lain. Bicara dengan jelas dan "to the point" sangat vital agar rekan kerja atau anggota tim paham apa yang harus dilakukan.
5. Selalu Bersikap Positif
Menjaga sikap kita selalu positif di kantor tidaklah mudah. Rasa marah, kecewa, iri bukan sekedar emosi negatif yang bisa hilang dan menguap begitu saja jika tidak dikelola dengan baik. Emosi-emosi negatif ini bisa melahirkan salah paham dan konflik di kantor.
Cobalah melihat bahwa semua masalah dan kesulitan di kantor adalah tantangan. Lebih baik cari solusi yang bisa dilakukan daripada menjadikannya beban yang menggerogoti kinerja diri kita sendiri dan tim. Jika Anda merasa tertekan di lingkungan kantor, bicaralah pada manager atau atasan Anda untuk mencari solusi dari permasalahan yang sedang Anda rasakan.
6. Perbaiki Diri
Rasa percaya diri dan keterampilan komunikasi yang baik adalah pasangan yang selalu berjalan beriringan. Banyak orang yang secara natural memiliki bakat sebagai pembicara yang bagus. Akan tetapi, latihan tetap dibutuhkan untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan baik kemampuan komunikasi verbal maupun tertulis di lingkungan kerja.
Keterampilan komunikasi efektif dapat dipelajari oleh semua orang. Teruslah melatih keterampilan mendengar, sabar, jelas, positif dan selalu berusaha mengembangkan diri maka Anda akan menjadi lebih baik. Anda mampu bekerja lebih baik dan dapat membuat pekerjaan lancar dan menghasilkan.
Artikel ini diterjemahkan dengan bebas dari tulisan Frank Stuart yang berjudul "Most effective communication skills in the workplace".
Diambil dari http://blog.acpe.edu.au/index.php/careers/effective-communication-skills-workplace/
Diakses pada 28 Oktober 2013 pukul 11.02 wib.
Tim Management Iwel Sastra
1. Mendengar
Menjadi pendengar yang baik adalah kemampuan utama dalam keterampilan komunikasi. Inti dari berkomunikasi adalah saling bertukar pesan. Tentunya Anda ingin pesan Anda didengar dan dipahami oleh lawan bicara. Begitu pula sebaliknya. Rekan Anda tentu juga ingin didengar dan dimengerti. Mendengar bisa membantu Anda memahami pemikiran rekan kerja. Saat rekan Anda bicara fokuslah untuk mendengarkan. Jika perlu catat poin-poin penting dari apa yang disampaikan oleh rekan kerja.
2. Empati
Bekerja adalah teamwork. Agar kerjasama efektif dan menghasilkan sangat penting untuk membuka diri pada pendapat dan pemikiran rekan Anda. Mendengar dengan rasa empati juga membuat Anda memahami dimana rekan Anda berpihak di suatu isu tertentu. Berkomunikasi adalah proses yang "give and take" jadi terbukalah menerima apapun yang disampaikan rekan Anda. Coba tempatkan diri di posisi rekan Anda untuk memahami pemikirannya. Jika hal ini dilakukan oleh tiap individu di kantor maka alur komunikasi menjadi lancar, pekerjaan pun selesai.
3. Sabar
Bersabarlah dalam menyampaikan pemikiran Anda. Jika Anda menyampaikannya dengan terburu-buru orang lain tidak dapat menangkap pesan yang ingin Anda sampaikan. Begitu pula jika Anda tidak sabar menunggu rekan saat ia bicara, Anda akan kehilangan fokus dan tidak menangkap pesan yang sebenarnya ingin disampaikan. Sampaikan pemikiran Anda secara berurutan. Sampaikan poin Anda satu per satu. Saat tiba giliran Anda untuk mendengar, bersabarlah.
4. Jelas dan "To the Point"
Ketika Anda bicara baik pada rekan kerja, klien maupun bos, bicaralah dengan jelas. "To the point" dan sampaikan apa adanya. Kalau Anda bicara berputar-putar atau tidak yakin dalam menyatakan pesan, lawan bicara akan merasa apa yang disampaikan tidak penting sehingga mereka malas mendengarkan Anda. Anda tidak perlu bicara panjang lebar, apalagi saat bicara pada atasan.
Sebelum meeting, siapkan dan tulis hal penting yang ingin Anda sampaikan. Catatan kecil ini juga berguna sebagai pengingat atau referensi saat bicara sehingga Anda tetap fokus pada inti permasalahan dan tidak kehilangan poin penting yang harus disampaikan.
Jelas dan "to the point" juga berlaku ketika Anda memberi perintah atau tugas pada bawahan dan rekan kerja lain. Bicara dengan jelas dan "to the point" sangat vital agar rekan kerja atau anggota tim paham apa yang harus dilakukan.
5. Selalu Bersikap Positif
Menjaga sikap kita selalu positif di kantor tidaklah mudah. Rasa marah, kecewa, iri bukan sekedar emosi negatif yang bisa hilang dan menguap begitu saja jika tidak dikelola dengan baik. Emosi-emosi negatif ini bisa melahirkan salah paham dan konflik di kantor.
Cobalah melihat bahwa semua masalah dan kesulitan di kantor adalah tantangan. Lebih baik cari solusi yang bisa dilakukan daripada menjadikannya beban yang menggerogoti kinerja diri kita sendiri dan tim. Jika Anda merasa tertekan di lingkungan kantor, bicaralah pada manager atau atasan Anda untuk mencari solusi dari permasalahan yang sedang Anda rasakan.
6. Perbaiki Diri
Rasa percaya diri dan keterampilan komunikasi yang baik adalah pasangan yang selalu berjalan beriringan. Banyak orang yang secara natural memiliki bakat sebagai pembicara yang bagus. Akan tetapi, latihan tetap dibutuhkan untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan baik kemampuan komunikasi verbal maupun tertulis di lingkungan kerja.
Keterampilan komunikasi efektif dapat dipelajari oleh semua orang. Teruslah melatih keterampilan mendengar, sabar, jelas, positif dan selalu berusaha mengembangkan diri maka Anda akan menjadi lebih baik. Anda mampu bekerja lebih baik dan dapat membuat pekerjaan lancar dan menghasilkan.
Artikel ini diterjemahkan dengan bebas dari tulisan Frank Stuart yang berjudul "Most effective communication skills in the workplace".
Diambil dari http://blog.acpe.edu.au/index.php/careers/effective-communication-skills-workplace/
Diakses pada 28 Oktober 2013 pukul 11.02 wib.
Tim Management Iwel Sastra
Komunikasi, Keterampilan Krusial di Lingkungan Kerja
Komunikasi di lingkungan kerja adalah proses pertukaran informasi baik verbal maupun non verbal dalam organisasi. Sebuah organisasi atau institusi terdiri dari pekerja yang datang dari berbagai latar belakang di masyarakat. Agar semua aktifitas pekerjaan bisa berjalan dengan lancar, keterampilan berkomunikasi yang efektif sangat diperlukan. Menyampaikan pesan atau informasi ke seluruh elemen pekerja adalah kebutuhan organisasi. Tujuan organisasi hanya dapat dicapai melalui komunikasi yang berjalan efektif.
Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi di lingkungan kerja.
Metode Komunikasi
Tiap orang memyerap informasi dengan cara yang berbeda. Untuk memastikan informasi yang disampaikan bisa dipahami oleh semua orang, metode komunikasi yang digunakan harus jelas dan sederhana. Ketika menyampaikan satu informasi, kita bisa menggunakan gambar yang dapat membuat orang lebih mudah memahami hal yang sedang dijelaskan.
Selain itu, gunakan metode komunikasi dua arah. Melalui diskusi, tanya jawab, dan klarifikasi rekan kerja bisa mendapat informasi tambahan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Konten
Konten atau isi atau pesan merupakan hal utama dalam komunikasi di lingkungan kerja. Informasi yang banyak dan detil diberikan dengan cara yang harus disesuaikan dengan kemampuan menyerap dari setiap anggota tim kita. Memberikan terlalu banyak detil yang rumit akan membuat rekan kerja semakin bingung dan bosan. Sementara itu, jika kita memberikan terlalu sedikit informasi maka rekan kerja kita tidak akan mampu terlibat jauh dalam satu projek.
Menggunakan jargon atau istilah-istilah yang terlalu khusus juga akan membuat presentasi kita tidak efektif. Sebaiknya hindari menggunakan jargon atau kata dan istilah yang sulit. Apalagi jika kita menggunakannya hanya agar terlihat pintar di hadapan bos atau teman-teman.
Frekuensi
Berapa kali divisi Anda mengadakan meeting setiap bulan? Satu kali? Atau bahkan lebih dari empat kali? Komunikasi formal dalam organisasi seperti meeting jika dilakukan terlalu sering akan sama tidak baiknya dengan jarang dilakukan. Di sisi lain, komunikasi informal walaupun kadang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan organisasi, tetap memiliki kelebihan tersendiri.
Keseimbangan adalah kunci dalam mengatur frekuensi komunikasi agar organisasi dapat berjalan dan tiap orang memahami tugas serta fungsi pekerjaan. Ada informasi yang bisa langsung disampaikan tanpa harus mengadakan meeting. Bahkan dalam organisasi kita kerap menemukan ada informasi penting yang harus segera disampaikan agar para pegawai bisa segera menginplementasikan dalam pekerjaan sehingga dapat memenuhi deadline ataupun tujuan perusahaan.
Keterampilan
Menyampaikan pesan dan membuat orang paham dengan apa yang kita sampaikan sangat tergantung pada kemampuan kita sebagai komunikator. Keterampilan berkomunikasi seseorang dapat dilihat di berbagai kesempatan seperti saat sedang presentasi, diskusi, rapat rutin dan lain-lain.
Komunikasi yang sukses tidak hanya bergantung pada si komunikator atau si penyampai pesan. Kapasitas dan tingkat kemampuan si penerima pesan untuk memahami informasi yang diberikan juga menjadi kunci sukses atau tidaknya komunikasi organisasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan pengetahuan dasar bisnis melalui beragam pelatihan pada para pegawainya.
Artikel ini diterjemahkan dengan bebas dari tulisan berjudul "Workplace Communication" yang diambil dari http://en.wikipedia.org/wiki/Workplace_communication
Diakses pada 28 Oktober 2013 pukul 11.00 wib.
Tim Management Iwel Sastra
Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi di lingkungan kerja.
Metode Komunikasi
Tiap orang memyerap informasi dengan cara yang berbeda. Untuk memastikan informasi yang disampaikan bisa dipahami oleh semua orang, metode komunikasi yang digunakan harus jelas dan sederhana. Ketika menyampaikan satu informasi, kita bisa menggunakan gambar yang dapat membuat orang lebih mudah memahami hal yang sedang dijelaskan.
Selain itu, gunakan metode komunikasi dua arah. Melalui diskusi, tanya jawab, dan klarifikasi rekan kerja bisa mendapat informasi tambahan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Konten
Konten atau isi atau pesan merupakan hal utama dalam komunikasi di lingkungan kerja. Informasi yang banyak dan detil diberikan dengan cara yang harus disesuaikan dengan kemampuan menyerap dari setiap anggota tim kita. Memberikan terlalu banyak detil yang rumit akan membuat rekan kerja semakin bingung dan bosan. Sementara itu, jika kita memberikan terlalu sedikit informasi maka rekan kerja kita tidak akan mampu terlibat jauh dalam satu projek.
Menggunakan jargon atau istilah-istilah yang terlalu khusus juga akan membuat presentasi kita tidak efektif. Sebaiknya hindari menggunakan jargon atau kata dan istilah yang sulit. Apalagi jika kita menggunakannya hanya agar terlihat pintar di hadapan bos atau teman-teman.
Frekuensi
Berapa kali divisi Anda mengadakan meeting setiap bulan? Satu kali? Atau bahkan lebih dari empat kali? Komunikasi formal dalam organisasi seperti meeting jika dilakukan terlalu sering akan sama tidak baiknya dengan jarang dilakukan. Di sisi lain, komunikasi informal walaupun kadang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan organisasi, tetap memiliki kelebihan tersendiri.
Keseimbangan adalah kunci dalam mengatur frekuensi komunikasi agar organisasi dapat berjalan dan tiap orang memahami tugas serta fungsi pekerjaan. Ada informasi yang bisa langsung disampaikan tanpa harus mengadakan meeting. Bahkan dalam organisasi kita kerap menemukan ada informasi penting yang harus segera disampaikan agar para pegawai bisa segera menginplementasikan dalam pekerjaan sehingga dapat memenuhi deadline ataupun tujuan perusahaan.
Keterampilan
Menyampaikan pesan dan membuat orang paham dengan apa yang kita sampaikan sangat tergantung pada kemampuan kita sebagai komunikator. Keterampilan berkomunikasi seseorang dapat dilihat di berbagai kesempatan seperti saat sedang presentasi, diskusi, rapat rutin dan lain-lain.
Komunikasi yang sukses tidak hanya bergantung pada si komunikator atau si penyampai pesan. Kapasitas dan tingkat kemampuan si penerima pesan untuk memahami informasi yang diberikan juga menjadi kunci sukses atau tidaknya komunikasi organisasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan pengetahuan dasar bisnis melalui beragam pelatihan pada para pegawainya.
Artikel ini diterjemahkan dengan bebas dari tulisan berjudul "Workplace Communication" yang diambil dari http://en.wikipedia.org/wiki/Workplace_communication
Diakses pada 28 Oktober 2013 pukul 11.00 wib.
Tim Management Iwel Sastra
29 Mar 2014
Motivator Top Indonesia
Berikut adalah beberapa nama motivator top Indonesia. Sebagai motivator papan atas umumnya para motivator ini memiliki julukan yang merupakan "personal branding" mereka.
Bong Chandra
Lahir tahun 1987 dan sukses berbisnis properti dengan membangun proyek perumahan senilai Rp 180 Miliar di usia 22 tahun membuat Bong Chandra dikenal sebagai motivator termuda se-Asia.
Merry Riana
Menjalani pahitnya hidup merantau di negeri singa sebagai mahasiswi Indonesia, Merry Riana mampu mewujudkan mimpi sejuta dolarnya dan dikenal sebagai motivator wanita nomor 1 Asia.
Andrie Wongso
Selalu bisa membuat orang menjadi semangat dan anti loyo dengan "salam sukses luarrr biasa!" Andrie Wongso dikenal sebagai motivator nomor 1.
Mario Teguh
Motivator super adalah julukan untuk motivator yang dikenal melalui acaranya di stasion televisi Metro Tv ini. Salam super menjadi ciri khas Mario Teguh.
Tung Desem Waringin
Dahsyat! adalah kata motivasi khas Tung Desem Waringin yang selalu diucapkannya dengan penuh semangat. Tung Desem Waringin dikenal sebagai pelatih sukses nomor 1.
Iwel Sastra
Terkenal sebagai pelopor stand up comedy di Indonesia, saat ini Iwel Sastra juga dikenal sebagai Stand Up Motivator nomor 1 Indonesia. Penulis buku Motivaction Mimpi Atau Mati ini memiliki gaya tersendiri sebagai salah satu motivator terbaik Indonesia. Tidak melepaskan identitasnya sebagai stand up comedian, Iwel Sastra saat menjadi pembicara seminar selalu mampu membalut materi berbobot dengan ringan, lucu dan bertabur humor.
![]() |
Foto : www.forumpwi.com |
Bong Chandra
Lahir tahun 1987 dan sukses berbisnis properti dengan membangun proyek perumahan senilai Rp 180 Miliar di usia 22 tahun membuat Bong Chandra dikenal sebagai motivator termuda se-Asia.
Merry Riana
Menjalani pahitnya hidup merantau di negeri singa sebagai mahasiswi Indonesia, Merry Riana mampu mewujudkan mimpi sejuta dolarnya dan dikenal sebagai motivator wanita nomor 1 Asia.
Andrie Wongso
Selalu bisa membuat orang menjadi semangat dan anti loyo dengan "salam sukses luarrr biasa!" Andrie Wongso dikenal sebagai motivator nomor 1.
Mario Teguh
Motivator super adalah julukan untuk motivator yang dikenal melalui acaranya di stasion televisi Metro Tv ini. Salam super menjadi ciri khas Mario Teguh.
Tung Desem Waringin
Iwel Sastra
Iwel Sastra -Stand Up Motivator No 1- |
22 Jan 2014
10 Kesalahan Terbesar Dalam Public Speaking
![]() |
Iwel Sastra Mengajar Public Speaking |
Bagaimana mungkin para eksekutif yang cerdas dan 'business-savvy' bisa membuat penonton mereka tertidur? Hal ini disebabkan para eksekutif ini tidak memahami bahwa berbicara di depan publik merupakan keterampilan yang perlu dilatih. Berbicara selama 20 menit di hadapan orang-orang berpengaruh dengan gemilang bisa jauh lebih berguna untuk meningkatkan karier Anda dibanding bekerja di belakang meja bertahun-tahun.
Rob Sherman, seorang jaksa dan pembicara publik di Columbus, Ohio menulis dalam sebuah artikel di majalah Toastmaster untuk menghindari beberapa kesalahan berikut.
Memulai dengan Ragu
Mulai dengan gebrakan. Mulailah dengan yakin dan langsung berikan penonton gebrakan yang membuat mereka langsung memperhatikan Anda. Berikan penonton data statistik yang mengejutkan, kutipan yang menarik, headline berita, sesuatu yang powerful yang bisa langsung membuat penonton memusatkan perhatiannya pada Anda.
Mengatasi Gugup dalam Public Speaking |
Berjarak dengan Penonton
Penonton atau audience ingin bertemu Anda. Jika Anda tidak menyisihkan waktu sebentar saja untuk bersosialisasi dan sekadar mengucap salam sebelum presentasi, Anda akan kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kredibilitas di hadapan pendengar Anda.
Gugup
Gunakan apapun teknik relaksasi yang cocok untuk Anda sebelum tampil. Mendengarkan musik, menarik napas dalam-dalam, melemaskan otot bahu adalah beberapa cara sederhana yang bisa membantu melepaskan ketegangan.
Membaca materi presentasi Anda kata per kata hanya akan membuat penonton Anda tertidur pulas. Gunakan kata kunci untuk mengingat hal-hal yang mau Anda sampaikan. Lihat kata kunci di kertas yang Anda bawa sekilas saja, kemudian tatap penonton Anda dan mulai bicara.
Berceritalah
Dalam public speaking, Anda boleh mengutip atau menggunakan kisah orang lain untuk mendukung presentasi Anda. Setelah mengutip atau menceritakan kembali sebuah kisah, masuklah ke pemikiran mendalam Anda mengenai kisah yang sudah diceritakan tadi. Akan lebih menarik jika Anda bisa menceritakan pengalaman Anda sendiri. Sebuah cerita bisa membuat presentasi Anda lebih berkesan.
Bicara Datar
Jangan pernah bicara dengan datar kecuali Anda ingin membuat audience tertidur. Bicaralah dengan semangat. Semakin semangat Anda membicarakan topik Anda, penonton akan semakin tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari Anda.
Jangan Akhiri Dengan Tanya Jawab
Asep Suaji di kls public speaking Iwel Sastra |
Tidak Melakukan Persiapan
Reputasi Anda dipertaruhkan tiap kali Anda berhadapan dengan audience. Lakukan persiapan dan berlatih hingga Anda yakin Anda bisa memberikan kesan positif yang tak terlupakan.
Tidak Pernah Belajar
Bicara di depan umum adalah keterampilan. Eksekutif yang efektif harus belajar tampil berbicara sebagaimana mereka mempelajari berbagai hal lain untuk menjalankan bisnis mereka.
Diakses pada 16 Januari 2014
Diterjemahkan dengan bebas dari artikel berjudul 10 "Biggest Public Speaking Mistakes, Top executives often fall flat on their faces as speakers" yang dimuat di www.toastmaster.org
Langganan:
Postingan (Atom)